Telematika
Telematika transportasi adalah cabang teknologi yang mengintegrasikan telekomunikasi dan software engineering di bidang sistem transportasi. Saat ini bidang ini telah memainkan peran penting dalam manajemen efektif jaringan infrastruktur transportasi dan menyediakan kolaborasi optimum antara berbagai jenis tipe transportasi, atau yang dikenal dengan transportasi multimodal (multimodal transport).
TOYOTA merupakan salah satu contoh yang menerapkan layanan telematika di bidang transportasi di Indonesia. Semakin tingginya mobilitas masyarakat, terutama di wilayah perkotaan, membutuhkan layanan penunjang yang mampu membantu masyarakat untuk sampai ke tujuannya dalam waktu singkat. Toyota melihat peluang ini dengan mengembangkan layanan telematika.
Telematika (telekomunikasi dan teknologi satelit) akan menjadi bagian dari gaya hidup berkendara di abad 21 yang harus difasilitasi.
Selain itu, Toyota juga memiliki layanan navigasi yang menggandeng perusahaan pemetaan Tele Atlas. Informasi dan peta lengkap dengan 13.000 lokasi-lokasi penting, mulai hotel, rumah sakit, hingga dealer Toyota sudah terekam. Saat ini peta tersebut sudah meng-cover wilayah Pulau Jawa dan Bali. Pada September 2008, layanan peta akan menjangkau mencapai Sumatra.
Toyota juga mengembangkan perangkat keras dan Graphics User Interface (GUI) yang didesain secara khusus. Dengan layanan Toyota Genuine Accesories (TGA). Toyota juga mempermudah pengguna Toyota Navigation dengan memberikan update perangkat lunak tanpa dikenai biaya.
Toyota melengkapi layanan telematikanya dengan layanan Mobile Reward Exchange (MORE) yang dirancang dalam mobile platform untuk pengguna telepon seluler. Bagi konsumen yang mengikuti MORE akan mendapat informasi seputar M-Toyota dan info program.
Selain itu, layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. Secara fungsional, elemen pendukung layanan video conference terdiri dari:
- Terminal video conference atau endpoint video conference, adalah perangkat yang berada di sisi pengguna video conference.
- MCU (Multipoint Conference Unit), adalah semacam server yang berfungsi sebagai pengendali konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi konferensi.
- Gateway dan gatekeeper adalah media yang melakukan proses adaptasi komunikasi video conference berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya.
Jenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
2. Active Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan jaringan komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
3. Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan hubungan yang seketika dan interaktif.
Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet. Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka. Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut. Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society — Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti “JUNK/Batavia“. Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR. Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar.
sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta. Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan. Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup. Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda.
22.28 | | 0 Comments
LAPORAN
Pengertian
Laporan adalah penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system administrasi
Isi
Laporan berisi fakta dan data mengenai penelitian, pengamatan, percobaan, pengalaman, dan sebagainya yang diramu menjadi informasi untuk disampaikan kepada pihak lain.
Fungsi
Penyampaian laporan biasanya dilakukan oleh seorang bawahan kepada atasan, dalam hal ini adalah atasan yang memberikan tugas / perintah atau yang mempunyai fungsi kontrol dan pengawasan atas dirinya atau atas kegiatan yang dilaporkan. Laporan juga bisa bersifat koordinatif (komunikasi horizontal) bila ditulis oleh petugas dengan posisi sejajar dengan pembacanaya.
Atas dasar itu pelaporan mengandung empat fungsi:
1. Fungsi Informatif
Laporan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya
2. Fungsi Pertanggung jawaban
Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.
3. Fungsi Pengawasan
Dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.
4. Fungsi Pengambilan Keputusan
Laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Juga berlaku untuk laporan koordinatif. Seorang Kepala Bagian atau Manajer dapat menggunakan laporan Manajer lain untuk membuat keputusan di bagiannya sendiri.
Prinsip – prinsip Penulisan laporan
Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat – syarat berikut ini.
a. Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap
b. Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif
c. Benar / akurat
Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
d. Sistematis
Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.
e. Objektif
Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.
f. Tepat waktu
Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.
Jenis Laporan
Laporan dapat digolongkan menurut:
1. Maksud pelaporan
a. Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
b. Laporan rekomendasi
Yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
c. Laporan analitis
Yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
d. Laporan Pertanggungjawaban
Di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif)
e. Laporan Kelayakan (feasibility report)
Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.
2. Bentuk Laporan
a. Laporan berbentukMemo
Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
b. Laporan berbentuk Surat
Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
c. Laporan berbentuk naskah
Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar
d. Laporan berbentuk Campuran
Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.
3. Waktu Penyampaian
a. Laporan Insidental
Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
b. Laporan Periodik
Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.
referensi
http://jilena.blogdetik.com/2009/03/10/membuat-laporan/
21.36 | | 0 Comments
Apa Itu Proposal
1. Pendahuluan
* Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
* Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)
2. Dasar Pemikiran
* Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain
* Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian
3. Tujuan
* Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
* Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
* Memperoleh kader-kader KMHDI
* Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI
4. Tema
* Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
* Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
* Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6. Target
* Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
* Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.
7. Sasaran/Peserta
* Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
* Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9. Anggaran Dana
* Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri
10. Susunan Panitia
* Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
* Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
* Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
* Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
* Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
* Terakhir, diikuti dengan lampiran
21.30 | | 0 Comments
Langkah-langkah Penyusunan Metode Ilmiah
Pengertian
Menurut Dr. Endang Danial AR, M.Pd. (2001:4) bahwa karya ilmiah adalah berbagai macam
tulisan yang dilkukan oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah selain itu Djuroto dan Bambang (2003:12-13) mengatakan bahwa karya tulis ilmiah adalah sesuatu tulisan yang membahas suatu masalah.
maka dalam pemaparan karya ilmiah harus berdasarkan pemikiran ilmiah juga. pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang logis dan empiris
- Logis artinya masuk akal
- Empiris artinya dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan (dapat dibuktikan)
Berbagai macam tulisan yang dilakuka oleh seseorang atau sekelompok orang dengan menggunakan tata cara ilmia yakni sistem penulisan yang didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori dan data untuk memberikan alternatif pemecahan masalah tertentu
Langkah² menyusun karya ilmiah sebagai berikut :
- Masalah
- Menentukan Masalah/topik
yaitu dengan dengan cara memilih secara teliti panduan pertanyaan :
- Apakah masalah berguna dan cukup penting di persoalkan
- Apakah membahas masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru/konkrit
- Apakah masalah yang ditulis menarik perhatian dan minat penulis
- Apakah masalah yang dibahas cukup terbatas (tidak terlalu luas) agar dalam pengumpulan data informasi dan fakta yang spesifik
- Jika terlalu luas maka tidak akan terarah dan pembahasan menjadi dangkal
- Apakah untuk pembahasan tersedia dat, hal ini memungkinkan pelaksaan tindakan untuk pememcahan masalahanya
- Pembahasan perlu data dan kepustakaan yang cukup
- Apakah masalah yang ada dapat dipecahkan dengan fasilitas yang ada dan memapuan penulis.
- 4 hal yag harus dipenuhi agar masalah dapat dipilih
- Sesuai dengan minat peneliti
- Minat : Tekun, tidak putus asa bila ada kendala
- Tidak minat : tidak bergairah, hasil menjadi kurang baik bahkan gagal
- Berkaitan dengan keahlian
- Secara etis di persyaratan penulisan karya ilmiah harus sesuai dengan bidang keahlian → lebih baik dan dapat dipertanggung jawabkan
- Dapat Dilaksanakan
- Kemampuan peneliti → Penguasaan teori dan menguasai metode pemecahanan masalahnya
- Waktu yang cukup → bila waktu tidak cukup maka karya ilmiah tidak selesai
- Tenaga untuk melaksanaka :
* Membuat Proposal
* Mengumpulkan Data
*Mengolah Data
* Membuat Pembahasan - Dana yang tersedia
- Tersedia Faktor Pendukung
- Data Tersedia
- ada izin dari yang berwenang
- Hasil Penelitian yang bermanfaat
- Bagi perkembangan ilmu pengetahuan
- masyarakat pada umumnya
- Sesuai dengan minat peneliti
- Sumber Masalah
- Pengalaman dan pengamatan pribadi
- Pengalaman orang lain
- Publikasi media cetak (buku, artikel, koran dll)
- Kuliah, ceramah, seminar dll.
- Pengungkapan pengalaman dengan orang lain melalui wawancara
- Merumuskan Judul, mencakup:
- Rancangan atau desain penelitian
- Objek yang diteliti
- Subjek yang diteliti
- Lokasi
- Waktu
- Menentukan Masalah/topik
- Penelusuran Pustaka/Studi Kepustakaan
Sumber informasi :
- Tulisan : buku, majalah/jurnal
- Person : wawancara dengan orang ahli yang kompeten
- Tempat : museum, laboratorium
Sumber informasi tersebut dapat diperoleh dengan:
- Secara Primer : buku, penelitian, wawancara dengan ahli
- Secara Sekunder : terjemahan, rangkuman
- Secara Tersier : petunjuk untuk sumber primer dan sekunder (contoh: kamus)
- Penyajian Karya Ilmiah
- Tepat, konsisten dan lengkapnya deskripsi data
- Kemampuan deskripsi data
- Tepat, konsisten dan lengkapnya analisa data
- Tepat dan lengkapnya kesimpulan setiap satuan dan keseluruhan analisa data
- Tepat dan jelasnya kesimpulan menjawab masalah penelitian/tujuan penulisan karya tulis : hipotesis yang diajukan
- Tepat dan mengena implikasi yang dikemukakan serta saran yang diberikan
- Tertata segala sesuatu, sifat penanganan penulisan yang bersungguh-sungguh
- Contoh Karya Tulis Ilmiah
- Laporan Penelitian
Kunci dari laporan penelitian menurut Indra budi
- Introduction
- Rumusan masalah, literatur dan hipotesa
- Methods
Sampling, desain dan prosedur serta pengukuran - Result
Statement of result tabel, figure - Conclusion, abstrack dan reference
ada beberapa jenis penyajian laporan penelitian diantaranya yaitu :
- Menurut Edward P.J. Corbett bentuk penyajian laporan resmi yaitu :
- Surat Penyerahan
- Halaman Judul
- Daftar isi
- Daftar Ilustrasi, bagan dan grafik
- Sari Laporan (abstrak)
- Pengantar Laporan
- Batang Tubuh Laporan
- Daftar Kesimpulan
- Daftar Saran
- Lampiran-lampiran
- Daftar Bacaan/acuan
- Indeks
- Menurut Slamet Suseno (Teknik Penulisan Ilmiah Populer) dalam penulisan laporan penelitian sebagai berikut :
- Judul
- Abstrak/sari
- Pendahuluan
- Tubuh Utama (bahan metode penelitian, uraian pelaksanaan)
- Penutup utama (hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran ucapan terima kasih)
- Referensi atau acuan
- Laporan Penelitian
- Format Umum Penulisan KTI
- Bagian Permulaan
- Halaman Sampul
- Judul
- Jenis laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
- Nama, NIM Mahasiswa
- Lambang Institusi
- Nama Lengkap Universitas
- Halaman logo
- Halaman Judul (sama dengan halaman sampul)
Penulisan judul jika lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik - Halaman Persetujuan
- Persetujuan Pembimbing
- Pengesahan untuk para penguji
- Kata Pengantar
- Ucapan Terimakasih
- Abstrak
- Daftar Isi
- Daftar tabel, gambar dan lampiran
- Halaman Sampul
- Bagian Isi
- Pendahuluan
- Latar belakang pengambilan topik
- Perumusan masalah
- Tujuan
*Umum
*Khusus - Manfaat Penelitian
- Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka
- Kerangka Konsep
- Diagram kerangka konsep
- Hipotesa
- Defenisi operasional
- Metodologi Penelitian
- Rancangan/desain penelitian
- Populasi
- Pengambilan sampel
- Cara pengolahan data
- Hasil Penelitian
- Penguraian hasil penelitian
- Pembahasan
- Mebahas hasil penelelitian berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah dibuat
- Kesimpulan
- Saran
- Pendahuluan
- Bagian Permulaan
Demikian langkah-langkah Penyusunan Karya Ilmiah, dan disini ada beberap tips dalam menulis :
- Lihat tulisan orang lain yang sejenis dalam menuangkan ide atau gagasan ke dalam tulisan
- Simaklah kalimat orang lain tersebut baik untuk dijadikan contoh lalu dituliskan dengan kata sendiri
- biarlah dulu masalah tata bahasa dan gaya bahasa, yang penting mulai menulis samapi selesai satu pargrarf
- jangan takut memasukkan segala bahan, informasi, tabel gagasan, argumentasi dan kesimpulan sementara kedalam draff tulisan
- Pengalaman menunjujkkan bahwa lebih mudah menghapus dan mengurangi dari pada menambahkan sesuatu kemudian.
sumber
http://askep-askeb.blogspot.com/2009/07/langkah-langkah-penyusunan-karya-ilmiah.html
19.51 | | 0 Comments